Sebuah Manifestasi kebosanan si cilik.

Ya, jelas sekali aku dalam fasa kebosanan, orang tuaku masih di
gelanggang rezeki, abangku sibuk dengan perihal dirinya. Ya, dia
juga seperti aku, belum cukup matang untuk mengurus diri, apatah lagi memahami isi emosiku saat ini.

Panahan kebosanan ini semakin kuat tusukannya, mahu saja
ku berlari, melompat atau mungkin bergurindam sepuasnya, namun,
apakan daya...itu bukan fitrah insan seusiaku, aku tak sabar menantikan detik itu....detik bila aku sudah bisa menguasai seluruh deriaku.

bagaimana mungkin aku lenyapkan emosi bosanku saat ini,
apa saja yang keluar dari peti warna itu tidak bisa aku fahami,
bahasanya adakala seperti tuturan orang tuaku, ada kala
persis dialek bibikku malah ada juga yang pelat seperti
abangku.

Ya, aku pasrah..mungkin dengan lelapan mata, aku
dambakan pabila tersedar kelak, anasir bosan dalam
diri ini akan lenyap persis mimpi yang telah sudah.



Pak Yob (Bangi : 9 Ogos 2007)